Pages

Selasa, 21 Juni 2011

Baik-Buruk Komputer bagi anak

Teknologi komputer selain memberikan keuntungan dalam proses pembelajaran anak ternyata juga memiliki sisi negatif. Terutama anak-anak dengan bahasa ibu Inggris yang merupakan bahasa interface dalam sistem komputer. Dalam proses pendidikan kompoter bisa dimanfaatkan sebagai media alat bantu yang interaktif yang menarik minat belajar anak. Tetapi interaksi antara manusia dengan kompuetr tidaklah emnggantikan interaksi antara manusia dengan manusia dalam hal psikososial. Komputer sebagai alat uji memiliki keunggulan dalam keobyektifan, ketepatan dan kecepatan dalam penghitungan tetapi masih belum dapat menilai soal-soal essai, pendapat dan hal yang terkait dengan moral dan etika. Yang terakhir, sebagai media alat peraga, komputer mempunyai kelebihan dapat memperagakan percobaan tanpa adanya resiko akibat kegagalan. Proses perkembangan pemahaman anak berlangsung bertahap dimana pada usia 0-2 tahun anak mendapatkan pemahamannya dari penginderaannya. Kemudian usia 2-7 tahun anak mulai belajar menggunakan bahasa, angka dan simbol-simbol tertentu. Pada usia 7-12 tahun anak mulai dapat berpikir logis terutama yang berhubungan terhadap obyek yang tampak langsung oleh panca indera. Pada fase anak disesuaikan program atau aplikasi yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat perkembangannya berdasarkan konsep edutainment, perpaduan antara education dan entertainment, pendidikan dan hiburan, karena pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain yang menyenangkan bagi mereka. Menumbuhkan mengembangkan syaraf motorik untuk menciptakan imajinasi dan kreativitas anak. Namun perlu diperhatikan salah satu prinsip mencerap anak adalah meniru sehingga harus dibatasi aplikasi atau game yang mengenalkan kekerasan. Akses internet juga harus diawasi terhadap kontent pornografi dan kontol terhadap aplikasi social network. Kedekatan antara pendidik (orangtua dan guru) sangat penting untuk membentuk kepercayaan anak terhadap pendidik. Untuk perkembangan pendidikan selanjutnya teknologi “Teleconference” (Konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh) dirasakan sudah pantas di coba dan dikembangkan, karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis. Namun interaksi sosial langsung tidaklah menggantikan interaksi langsung namun melengkapi atau menambah dari interaksi langsung yang sudah ada.
Pada anak-anak yang bahasa ibunya bahasa Inggris, penelitian Pilot Pen Australia Creativity menemukan bahwa anak-anak bisa terlalu bergantung pada teknologi seperti komputer. Karenanya, siswa menjadi takut dengan tugas menulis tangan karena tidak ada alat untuk memeriksa kesalahan ejaan atau tata bahasa seperti di komputer. Anak-anak yang mengembangkan ketergantungan pada perangkat lunak komputer cenderung tidak menyukai untuk menulis dengan menggunakan pena dan kertas mengingat bahwa mereka akan merasakan kerentanan terhadap kesalahan. Dengan menggunakan software yang segera memberitahu anak-anak untuk memperbaiki kesalahan seperti ejaan dan tata bahasa bisa mengganggu pola pemikiran mereka dan mengganti ide-ide mereka. Anak-anak yang menulis dengan tangan mampu menghasilkan hampir dua kali lebih banyak ide daripada yang menggunakan teknologi komputer untuk menulis cerita kreatif. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 300 anak berusia lima dan enam tahun. Temuan lainny esai dengan tulisan tangan ternyata mampu diselesaikan secara signifikan lebih cepat dan mengandung standar yang lebih tinggi dilihat dari struktur kalimat, tata bahasa, tanda baca, kohesi, pengembangan gagasan, dan organisasi daripada yang menggunakan keyboard.

0 komentar:

Posting Komentar